SANGIHE — PILARPORTAL – Kehabisan stok beras warnai perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan RI di Pulau Marore.
Serba- serbi perayaan HUT kemerdekaan RI ke-77 di Tahun 2022 ini menggemah seantero republik, tak ketinggalan juga mereka yang mendiami daerah perbatasan Indonesia- Philipina, warga Pulau Marore yang diwarnai dengan kehabisan stok beras.
Perayaan meriah HUT kemerdekaan RI tahun ini, tak lepas dari pengaruh pandemi Covid- 19 yang melanda negeri selama dua tahun terakhir, hal yang sama dirasakan warga penjaga batas negeri Pulau Marore.
Dibalik euforia dan sukacita dirasakan seluruh warga Kepulauan Marore terbesit rasa kuatir karena kekurangan bahan pangan karena kapal perintis yang selama melayari pulau- pulau di perbatasan dan menjadi nadi penggerak ekonomi sudah dua bulan berhenti beroperasi dengan berbagai alasan.
Salah satu warga Marore, Fadly mengungkapkan kegamangan hatinya terkait situasi yang dihadapi warga dimana ketersediaan bahan pokok yang stoknya menipis bahkan beras sudah tidak diperjual belikan.
“Beras di warung- warung stoknya habis, sekarang ini situasi sulit bagi kami di Pulau Marore,” ujarnya dengan nadah rintih.
Sementara itu, Camat Kepulauan Marore, Marcos Sasiang membenarkan kekurangan pangan yang dialami oleh warganya akibat berhentinya kapal perintis.
“Untuk penjualan beras di warung sudah tidak melayani karena stok sudah habis,” tutur Sasiang.
Informasi yang dihimpun, ada kabar gembira Jumat (19/8/2022) kapal Canon Moon yang saat ini port stay di Tahuna akan mulai berlayar untuk memenuhi kebutuhan pokok di perbatasan yang mulai langkah.
Diketahui Pulau Marore adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Sulawesi dan berbatasan dengan negara Filipina. Pulau Marore ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe, provinsi Sulawesi Utara. (*)